Pakai Masker Dobel, Perlu dan Tepat Gak Sih?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan jumlah kasus COVID-19 yang semakin tinggi ditambah dengan munculnya varian baru, membuat beberapa ahli menyarankan untuk mulai menggandakan masker yang dipakai. Fungsi masker sendiri menyediakan penghalang fisik yang dapat mencegah si pemakai dan orang lain di sekitarnya dari kemungkinan menularkan virus atau sebaliknya, terinfeksi virus.
Beberapa masker disebut lebih efektif ketimbang masker lain. Sebut saja N95 atau masker medis, diikuti dengan masker kain. Yang jelas memakai dua masker sekaligus dapat menyediakan proteksi lebih ketimbang satu masker. Hal itu amat masuk akal, di mana satu lapis bahan akan menambah satu proteksi lagi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika CDC menjelaskan dalam studi terbarunya, tipe masker yang digunakan tidaklah penting. Yang utama adalah memastikan masker terikat kencang di wajah sehingga penggunanya bisa mendapatkan proteksi maksimal, terlepas dari jenis masker apa yang digunakan.
CDC melakukan beberapa eksperimen laboratorium pada metode memakai masker yang berbeda-beda. Salah satunya pemakaian masker medis yang dilapisi kembali dengan masker kain. CDC menemukan bahwa metode ini bisa meningkatkan keefektifan penggunaan masker kain satu lapis atau masker medis dan ini direkomendasikan.
“Sampai vaksin mencapai imunitas populasi, penggunaan masker sangat disarankan untuk memperlambat penularan SarsCov2,” tulis peneliti, dikutip dari Self.
Memastikan masker dipakai kencang di wajah juga dapat meningkatkan efisiensi masker. CDC merilis beberapa panduan untuk memastikan masker terpasang kencang di wajah, yaitu pilih masker dengan kawat untuk bagian hidung yang dapat menutup ruang di atas hidung. Kawat masker ini sudah banyak yang jual di toko online; gunakan braket masker sebelum memakai masker. Penyangga masker ini pun sudah banyak ditawarkan di toko online; tambahkan masker lain di atas masker yang dipakai atau dobel masker.
Beberapa ahli merekomendasikan penggunaan masker rangkap ini terutama jika ingin melakukan aktivitas yang berisiko di mana Anda bakal melakukan kontak dekat dengan orang lain. Seperti belanja di swalayan, ke dokter, dan sebagainya. Meski menawarkan keefektifan lebih, tetapi peneliti tidak menganalisa bagaimana performa masker ini pada keadaan sebenarnya di lapangan.
CDC juga mengingatkan, memakai masker rangkap dapat membuat orang semakin sulit bernapas. Sebaiknya, pakailah masker yang pas di wajah dan kencang, ini lebih utama. Barulah jika ingin lebih aman, pakai dua masker.
Beberapa masker disebut lebih efektif ketimbang masker lain. Sebut saja N95 atau masker medis, diikuti dengan masker kain. Yang jelas memakai dua masker sekaligus dapat menyediakan proteksi lebih ketimbang satu masker. Hal itu amat masuk akal, di mana satu lapis bahan akan menambah satu proteksi lagi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika CDC menjelaskan dalam studi terbarunya, tipe masker yang digunakan tidaklah penting. Yang utama adalah memastikan masker terikat kencang di wajah sehingga penggunanya bisa mendapatkan proteksi maksimal, terlepas dari jenis masker apa yang digunakan.
CDC melakukan beberapa eksperimen laboratorium pada metode memakai masker yang berbeda-beda. Salah satunya pemakaian masker medis yang dilapisi kembali dengan masker kain. CDC menemukan bahwa metode ini bisa meningkatkan keefektifan penggunaan masker kain satu lapis atau masker medis dan ini direkomendasikan.
“Sampai vaksin mencapai imunitas populasi, penggunaan masker sangat disarankan untuk memperlambat penularan SarsCov2,” tulis peneliti, dikutip dari Self.
Memastikan masker dipakai kencang di wajah juga dapat meningkatkan efisiensi masker. CDC merilis beberapa panduan untuk memastikan masker terpasang kencang di wajah, yaitu pilih masker dengan kawat untuk bagian hidung yang dapat menutup ruang di atas hidung. Kawat masker ini sudah banyak yang jual di toko online; gunakan braket masker sebelum memakai masker. Penyangga masker ini pun sudah banyak ditawarkan di toko online; tambahkan masker lain di atas masker yang dipakai atau dobel masker.
Beberapa ahli merekomendasikan penggunaan masker rangkap ini terutama jika ingin melakukan aktivitas yang berisiko di mana Anda bakal melakukan kontak dekat dengan orang lain. Seperti belanja di swalayan, ke dokter, dan sebagainya. Meski menawarkan keefektifan lebih, tetapi peneliti tidak menganalisa bagaimana performa masker ini pada keadaan sebenarnya di lapangan.
CDC juga mengingatkan, memakai masker rangkap dapat membuat orang semakin sulit bernapas. Sebaiknya, pakailah masker yang pas di wajah dan kencang, ini lebih utama. Barulah jika ingin lebih aman, pakai dua masker.
(tsa)